MINUT – Tanaman Kelapa di Sulawesi Utara, khususnya Kabupaten Minahasa Utara menjadi primadona untuk investasi bernilai ekonomi tinggi disektor perkebunan dan pertanian.
Hal ini disampaikan Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, SE, MAP, MM, M.Si didampingi Kepala Dinas DPMPTSP Minut Richard J.H. Dondokambey, usai menerima kunjungan Direktur Utama PT Boffe Coconut Indonesia Gao Wenjun bersama Ayumi Ila (Accounting & Finance), Rabu (9/10/2025) di ruang kerjanya.
Bupati Joune Ganda menjelaskan, PT Boffe Coconut Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah berinvestasi di bidang pengelolaan tanaman kelapa dan berbagai turunannya.
“Setelah sukses mendirikan pabrik pertama di Kawangkoan, kini pihak PT Boffe Coconut segera membangun pabrik tahap kedua dengan nilai investasi yang lebih besar,” ujar Bupati Joune Ganda.
Bupati juga berharap agar investasi kelapa di Minut tidak hanya berorientasi pada ekspor bahan mentah.
“Saya berharap perusahaan-perusahaan pengelola kelapa dapat mengurangi ekspor dalam bentuk biji, melainkan memproduksi produk jadi. Dengan begitu, tenaga kerja lokal bisa lebih banyak terserap,” tegasnya.
Selain PT Boffe Coconut, sejumlah konglomerat asal Tiongkok yang tergabung dalam International Academicians Science and Technology Innovation Centre pimpinan Profesor C.C. Chan berencana menanamkan investasi besar di sektor kelapa Minut.
Untuk itu Bupati Joune Ganda menegaskan, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara sangat terbuka (welcome) dan memberikan dukungan penuh terhadap para investor yang ingin menanamkan modal di daerah berjuluk Bumi Tonsea tersebut, dengan jaminan kemudahan birokrasi dan perizinan.
“Dalam waktu dekat, tim dari para investor asal Tiongkok akan datang ke Minut untuk melakukan survei potensi kelapa. Ini langkah awal dari rencana investasi dengan nilai mencapai lebih dari Rp1 triliun,” Pungkas Joune Ganda yang juga merupakan Sekjen Apkasi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Boffe Coconut Indonesia Gao Wenjun didampingi Ayumi Ila menjelaskan, kunjungannya ke Bupati Joune Ganda bertujuan untuk melaporkan sekaligus meminta dukungan atas rencana pembangunan pabrik baru di Minut.
“Ya, benar. Setelah sukses dengan pabrik yang sudah beroperasi, kami berencana membangun pabrik pengolahan biji kelapa berteknologi tinggi di Minut. Kami juga tetap memberikan ruang bagi tenaga kerja lokal sesuai kualifikasi dan keahlian yang dibutuhkan,” tutur Gao Wenjun.
Lanjut dia, pada tahap kedua ini pihaknya menyiapkan investasi senilai Rp50 miliar.
“Kami sangat mengapresiasi komitmen Pak Bupati dan jajaran Pemkab Minut yang terbuka dan mendukung penuh investasi kami. Kemudahan berinvestasi di Minut sangat membantu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
(***)





































