MINUT – Aktivis William Luntungan gagas kegiatan donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Minahasa Utara di Pendopo Pemkab Minut, Senin (6/10.2025).
Kolaborasi aksi kemanusian tersebut, Ayah Wil sapaan aktivis bergaya nyentrik itu libatkan puluhan pasukan orange atau petugas kebersihan pemkab minut sebagai pendonor.
” Sekitar 40 lebih yang hadir sebagai pendonor merupakan manager-manager dari pasukan orange,” kata Ayah Wil.

Meskipun donor darah menjadi pengalaman pertama bagi seorang William Luntungan, namun dia tampak antusias dan menilai donor darah sebagai bentuk aksi sosial melalui setetes darah.
“Tidak ada kata terlambat untuk melakukan donor darah karena ini sangat mambantu, Kita saja so 54 tahun baru kali ini ba donor,” ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa memiliki tatto atau tindikan bukan alasan untuk tidak berdonor.
“Selama hasil skrining dari tim medis menyatakan tidak bermasalah, maka seseorang yang bertato maupun bertindik tetap boleh melakukan donor darah. Yang penting sehat dan memenuhi syarat,” Pungkas Ayah Wil.

Sementara itu, Ketua PMI Minut Kristi Karla Arina melalui Sekretaris Melky Mewengkang menjelaskan bahwa seluruh peserta donor darah wajib menjalani proses konseling dan observasi untuk memastikan kondisi kesehatan pendonor.
“Peserta terlebih dahulu menjalani observasi atau konseling guna memastikan kondisi kesehatan mereka layak melakukan donor atau tidak, ” jelas Wewengkang.
Dalam aksi kemanusian pasukan orange dibawah pimpinan William Luntungan bersama PMI Minut, berhasil mengumpulkan 43 kantong darah yang nantinya akan di salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui unit transfusi darah.
(David)





































